Tahun 2024, 98 Taksa Baru

Sepanjang 2024, para peneliti Pusat Riset Biosistematika dan Evolusi Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) berhasil mengindentifikasi 98 taksa baru. Dari jumlah tersebut 62 persen merupakan spesimen asal Indonesia, di antaranya merupakan spesies endemik flora dan fauna Indonesia.
Sebanyak 50 taksa baru berasal dari kelompok flora, yang terdiri atas 11 spesies baru, 1 subspesies baru, 1 varietas baru, dan 37 rekaman baru. Sementara dari kelompok fauna ditemukan 39 taksa baru, meliputi 26 spesies baru dan 13 rekaman baru. Adapun dari kelompok mikroorganisme, ditemukan 9 taksa baru, yang mencakup 6 spesies baru dan 3 rekaman baru.
Kepala Pusat Riset Biosistematika dan Evolusi BRIN, Arif Nurkanto menyampaikan, penemuan taksa baru ini tidak hanya memperkaya wawasan tentang keanekaragaman hayati Indonesia, tetapi juga berperan penting dalam upaya konservasi.
“Dengan memahami dan mendokumentasikan spesies yang ada, langkah-langkah konservasi yang lebih efektif dapat dirancang, seperti rehabilitasi dan peningkatan populasi spesies yang terancam punah, eksplorasi dan konservasi ex situ, serta studi ekologi dan restorasi habitat,” kata Arif, Minggu (9/2/2025).
Keberhasilan ini, ujar dia, merupakan hasil kolaborasi dengan berbagai lembaga penelitian dan ilmuwan dari dalam maupun luar negeri.
“Publikasi hasil penelitian dalam berbagai jurnal ilmiah tidak hanya memperkaya referensi global tentang biodiversitas Indonesia, tetapi juga menegaskan pentingnya perlindungan dan pengelolaan sumber daya hayati secara berkelanjutan demi kelestarian ekosistem dan kesejahteraan generasi mendatang,” tegas Arif.
Kepala Organisasi Riset Hayati dan Lingkungan BRIN, Andes Hamuraby Rozak menambahkan, upaya pengungkapan dan pemanfaatan biodiversitas telah menjadi fokus utama rencana kerja Organisasi Riset. Dua program utama yang saat ini berjalan yaitu kegiatan riset melalui skema rumah program biota yang terkonservasi, dan kegiatan platform kolaborasi ekspedisi biodiversitas terestrial.
“Melalui dua skema riset yang dilaksanakan, diharapkan akan lebih berkontribusi signifikan dalam pengungkapan biodiversitas yang merupakan langkah awal dari kegiatan pemanfaatan biodiversitas yang berkelanjutan,” katanya.
Sumber: https://betahita.id/news/detail/10911/tahun-2024-98-taksa-baru.html?v=1739630588